Perlu diketahui, orang-orang saleh pada masa-masa dahulu sangat
membenci tidur pagi. Ibnu Qayyim mengatakan, banyak tidur dapat
mematikan hati dan membuat badan merasa malas dan membuang-buang waktu.
Kita tahu bahwa pagi hari adalah waktu yang penuh berkah dan karenanya
kita harus memanfaatkannya. Pada kenyataannya, masih banyak orang yang
melalaikan waktu yang mulia ini. Waktu yang seharusnya digunakan untuk
bekerja, melakukan ketaatan dan beribadah, ternyata dialihkan untuk
tidur dan bermalas-malasan.
Sebaliknya, waktu tidur yang paling bermanfaat adalah saat kita sangat membutuhkannya, di awal malam daripada di akhir malam, dan di pertengahan siang daripada di waktu pagi dan sore. Terlebih di waktu pagi dan sore. Sangat sedikit manfaatnya, bahkan lebih banyak bahaya yang ditimbulkan, terutama tidur di waktu ashar dan awal pagi. Kecuali jika memang tidak tidur sepanjang malam sebelumnya.
Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai
shalat shubuh hingga matahari terbit. Ini karena pada waktu tersebut
adalah saat untuk menuai ghanimah atau pahala yang berlimpah. Mengisi
waktu tersebut mempunyai keutamaan yang sangat besar.
Lalu, seperti apakah ‘bahaya’ tidur di waktu pagi? Ini dia jawabannya: tidak termasuk akhlak dan kebiasaan para salafush shalih (generasi terbaik umat). Bahkan, merupakan perbuatan yang dibenci. Lalu, tidak mendapatkan barokah di dalam waktu dan amalannya, menyebabkan malas dan tiak bersemangat di sisa hari. Pagi hari bagi seseorang ibaratnya waktu muda, dan akhir harinya ibarat waktu tuanya. Amalan seseorang di masa muda berpengaruh terhadap amalannya di masa tua. Jadi, jika seseorang di awal pagi sudah bermalas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia akan bermalas-malasan pula.
Tak ketinggalan, ‘bahaya’ tidur di waktu pagi adalah terhambatnya rizki datang. Menurut Ibnu Qayyim, empat hal yang menghambat datangnya rizki adalah berkhianat, malas shalat, bermalas-malasan, dan tidur di waktu pagi.
Bahkan, tidur pagi dapat menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. Mau dibuktikan? Sebaiknya tidak ya :)
Demikian sedikit sharing yang saya peroleh dari beberapa sumber. Semoga bisa sedikit memberikan manfaat...
Sumber
Sebaliknya, waktu tidur yang paling bermanfaat adalah saat kita sangat membutuhkannya, di awal malam daripada di akhir malam, dan di pertengahan siang daripada di waktu pagi dan sore. Terlebih di waktu pagi dan sore. Sangat sedikit manfaatnya, bahkan lebih banyak bahaya yang ditimbulkan, terutama tidur di waktu ashar dan awal pagi. Kecuali jika memang tidak tidur sepanjang malam sebelumnya.
Tidur pagi |
Lalu, seperti apakah ‘bahaya’ tidur di waktu pagi? Ini dia jawabannya: tidak termasuk akhlak dan kebiasaan para salafush shalih (generasi terbaik umat). Bahkan, merupakan perbuatan yang dibenci. Lalu, tidak mendapatkan barokah di dalam waktu dan amalannya, menyebabkan malas dan tiak bersemangat di sisa hari. Pagi hari bagi seseorang ibaratnya waktu muda, dan akhir harinya ibarat waktu tuanya. Amalan seseorang di masa muda berpengaruh terhadap amalannya di masa tua. Jadi, jika seseorang di awal pagi sudah bermalas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia akan bermalas-malasan pula.
Tak ketinggalan, ‘bahaya’ tidur di waktu pagi adalah terhambatnya rizki datang. Menurut Ibnu Qayyim, empat hal yang menghambat datangnya rizki adalah berkhianat, malas shalat, bermalas-malasan, dan tidur di waktu pagi.
Bahkan, tidur pagi dapat menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. Mau dibuktikan? Sebaiknya tidak ya :)
Demikian sedikit sharing yang saya peroleh dari beberapa sumber. Semoga bisa sedikit memberikan manfaat...
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar